Apa Itu Sekolah Adat?

Sekolah Adat merupakan pendidikan yang berakar dari kehidupan Masyarakat Adat, yang meletakan Pendidikan Adat sebagai landasan dan pembelajaran Masyarakat Adat. Dimana sistem pembelajarannya secara tradisional, filosofi dan metodologi dilakukan dengan praktik adat dari generasi ke generasi. Sekolah Adat sebagai wadah / tempat Masyarakat Adat untuk belajar. Dimana Masyarakat Adat setempat bersama-sama memikirkan proses pembelajaran Pendidikan Adat kemudian ikut hadir dan bergabung untuk gerakan sosial dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat sehingga dapat memerdekakan diri sebagai Masyarakat Adat (mendapatkan pengakuan).

Penggunaan istilah “Sekolah Adat” dalam gerakan ini merupakan upaya untuk mengadatkan sekolah, artinya menempatkan adat sebagai jantung pembelajaran di sekolah. Tujuan pendidikan, pendidik, tata-cara pembelajaran, hingga mata ajaran di sekolah adat berakar dari dan sesuai dengan kehidupan dan kebudayaan Masyarakat Adat setempat, bukan sistem tunggal yang berlaku seragam untuk semua Masyarakat Adat.

Sekolah Adat

Sejarah Sekolah Adat

Prinsip Pendidikan Adat merupakan gerakan para Sekolah Adat se-nusantara berdasarkan pengalaman di Amerika Latin dan Filipina. kemudian disetujui dalam “Sarasehan Pendidikan Adat” saat kongres AMAN ke-5 di Tanjung Gusta Sumatera Utara (2017). kemudian ditinjau kembali serta disetujui pada “Retret Metodologi Pendidikan Adat II” di rumah belajar Sianjur Mula-Mula, Sumatera Utara (2018).

Prinsip Pendidikan Adat

Berikut 15 Prinsip Pendidikan Adat :

  1. Pendidikan Adat harus berbasis komunitas Masyarakat Adat, harus dimulai dari dan oleh komunitas.
  2. Isi Pendidikan Adat harus ditentukan oleh komunitas Masyarakat Adat.
  3. Pendidikan Adat mulai dari visi para Tetua dan berakar dalam kehidupan dan budaya Masyarakat Adat setempat.
  4. Pendidikan Adat mulai dalam Bahasa Ibu setempat.
  5. Pendidikan Adat harus sesuai dengan jati diri, pola pikir, cara hidup dan sistem pengetahuan setiap Masyarakat Adat. 
  6. Pendidikan Adat mengembalikan jati diri anak-anak Masyarakat Adat.
  7. Pendidikan Adat membuka cakrawala anak-anak Masyarakat Adat untuk hidup di Wilayah Adat, daripada memisahkan mereka dari akar budaya dan Wilayah Adat.
  8. Pendidikan Adat mendukung pengakuan dan perlindungan hak-hak Masyarakat Adat, termasuk hak menentukan nasib sendiri.
  9. Pendidikan Adat menyiapkan pemimpin generasi penerus di Wilayah Adat.
  10. Pendidikan Adat sesuai dengan kehidupan sehari-hari di Wilayah Adat. 
  11. Pendidikan Adat dirancang untuk mencapai impian masa depan bersama, bukan hanya mimpi perorangan.
  12. Pendidikan Adat memajukan budaya sebagai landasan untuk berkembang sebagai manusia.
  13. Pendidikan Adat mengutamakan cara berpikir yang menyeluruh daripada cara berpikir  yang terkotak-kotak.
  14. Kegiatan belajar-mengajar dalam Pendidikan Adat tidak hanya di ruang kelas tetapi menggunakan semua tempat yang ada di Wilayah Adat.
  15. Pengajar dalam Pendidikan Adat juga mencakup para Tetua dan pemegang sistem pengetahuan Masyarakat Adat.
Foto : murid Sekolah Adat

Tujuan Pendidikan Adat

  1. Untuk mengembalikan jati diri sebagai Masyarakat Adat.
  2. Untuk membentuk pola pikir, dan mempraktekkan pada kehidupan sehari-hari agar terbentuknya sebuah karakter diri Masyarakat Adat. Serta dapat menerapkan 15 prinsip dari Pendidikan Adat.
  3. Membimbing dan mengembangkan bakat dan minat pelajar.
  4. Menumbuhkan rasa percaya diri terhadap nilai-nilai budaya leluhur.
  5. Memberikan pengetahuan dasar, kepribadian serta ketrampilan untuk mandiri berdasarkan adat istiadat yang telah diberikan oleh leluhur.
  6. Meningkatkan kesadaan diri  untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

Kegiatan Sekolah Adat

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan atau menjadi materi pembelajaran di Sekolah Adat seperti : belajar bahasa ibu atau bahasa daerah, menganyam, menari tarian tradisional, memancing ikan, ke danau, ke Simpukng/Lembo, belajar obat-obatan herbal, ke bukit, menanam bibit buah-buahan lokal, menyanyi lagu Rijoq (lagu daerah), bermain musik tradisional, Intootn (dongeng), memasak makanan tradisional, menyulam, membuat pakaian tradisional, dll.

Foto : kegiatan di alam
Foto : anak-anak belajar membuat makanan tradisional
Foto : menari tarian tradisional
Foto : membuat bahan anyaman
Foto : kelas Sekolah Adat

Daftar Sekolah Adat Di Kutai Barat Kalimantan Timur

  1. Sekolah Adat Dayeq Lewangan (Sembuan) didirikan pada 10 April 2017 dan digagas oleh Ibu Ratnaty. 
  2. Sekolah Adat Benuaq Tolatn (Lambing) didirikan pada 02 Desember 2018 dan digagas oleh Masyarakat Adat Komunitas Benuaq Tolatn.
  3. Sekolah Adat Payakng Olau Sulikng (Payang) didirikan pada 15 Maret 2019 dan digagas oleh Ibu Mulan Miri.
  4. Sekolah Adat Terentau Juwe Bulau (Dingin) didirikan pada 11 Juni 2021 dan digagas oleh Ibu Rapi.
Sekolah Adat Dayeq Lewangan
Sekolah Adat Benuaq Tolatn
Sekolah Adat Payakng Olau Sulikng
Sekolah Adat Terentau Jue Bulau

Sekolah Adat  perlu ada karena untuk mewariskan pendidikan Adat, mentransmisi pengetahuan kolektif, serta melestarikan kearifan lokal kepada para Pemuda Adat”

– Seliani, Ketua PHD PEREMPUAN AMAN Lou Bawe

Seliani, Ketua PHD PEREMPUAN AMAN Lou Bawe
Scroll to Top